Calcifer

Laman

Senin, 11 Juni 2012

Kisah Perjalanan : Gunung Lima

Langit masih gelap saat saya, Ocul, Ulil dan Rija melaku. Karena hari itu, 17 Mei 2012, kami akan melakukan perjalanan Pendidikan Lanjut Gunung Hutan (Diklan GH). Lokasi yang akan kami tuju adalah Perkebunan Teh dekat Desa Riunggunung.

Selesai sarapan kami segera mengangkat carrier dan memulai perjalanan Diklan GH. Agar tiba ke lokasi lebih cepat dan tidak repot ganti-ganti angkot, kami menyewa angkot dari zipur sampai ke titik awal di area perkebunan teh. Setibanya di lokasi kami melakukan navigasi. Setelah setengah jam navigasi kami melanjutkan perjalanan.

Pukul 13.00 kami berhenti untuk makan siang. Selesai makan siang kami melanjutkan perjalanan. Pukul 16.00 kami tiba di puncak Gunung Lima yang merupakan titik camp pertama. Hujan membuat kami harus segera menyelesaikan camp dan membuat api. Malam ini kami membuat camp kelompok. Selesai makan malam dan eval kami tidur agar bisa melanjut perjalanan esok.

Esok paginya kami melanjutkan perjalanan setelah sarapan dan packing. Sampai ke titik makan siang perjalanan masih sesuai dengan ROP. Namun perjalanan setelah makan siang tidak semudah yang diperkirakan. Jika melihat peta, kami seharusnya hanya perlu melipir di satu puncakan. Tapi, terlalu asik melipir sehingga kami tidak sadar telah melipir di puncakan yang lain. Setelah satu jam berjalan barulah kami sadar bahwa kami telah salah jalan. Perlu waktu yang cukup lama untuk mengetahui dimana kami berada. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke jalur sebelumnya.

Waktu semakin sore kami harus mencari tempat camp kedua. Kondisi medan yang sempit dan penuh dengan semak membuat kami kesulitan mencari tempat camp. Sampai akhirnya kami mendapatkan tempat yang cocok untuk tempat camp di dekat kami makan siang tadi. Kami kesulitan membuat api karena sumber kayu yang sedikit dan hari yang semakin gelap. Malam ini kami membuat camp perorangan. Selesai makan dan eval kami langsung tidur tanpa ada api yang berhasil menyala.

Perjalanan hari ketiga lebih sulit dari pada hari-hari sebelumnya. Karena kami harus menebas jalur untuk bisa sampai ke camp ketiga. Namun hingga siang hari kami masih terlalu jauh untuk menuju titik camp ketiga. Kami berhenti untuk makan siang dan navigasi. Selesai makan siang pendamping kami, bang pari, mengarahkan kami agar lebih cepat menuju camp ketiga. Dengan demikian kami bisa sampai ke camp ketiga sekitar pukul 16.00. Kami harus membuat camp dengan seluruh kemampuan karena malam ini kami membuat bivak alam.

Setelah camp selesai dan makan malam kami melakukan eval. Di eval pendamping meminta kami tidur kalong selama dua jam. Kami segera menyiapkan perlengkapan untuk tidur kalong, seperti ponco, lilin dan webbing. Usai mendapat arahan dari pendamping, kami diarahkan menuju pohon yang akan digunakan untuk tidur kalong. Setelah dua jam tidur kalong kami kembali ke camp untuk tidur yang sebenarnya.

Pagi harinya setelah sarapan kami bersiap untuk melakukan kegiatan SAR. Materi SAR yang dilakukan yaitu Detection dan Confinement. Pada materi SAR diceritakan bahwa toshio menjadi korban dan kami hari harus mencari dan mengarahkan agar ia bisa tiba di titik SAR. Setelah SAR selama 4 jam kami kembali ke camp dan menyiapkan makan siang.

Setelah selesai makan kami packing untuk pulang ke sekre. Kami harus menuju ke desa Gombong agar dapat naik angkutan ke terminal Ciwidey. Dari Ciwidey kami naik angkutan sampai ke Kopo Sayati. Terakhir kami naek angkot sampai ke gerbang kampus di jalan Palasari. Setibanya di sekre kami melakukan eval dan pulang ke tempat masing-masing. Selama tiga hari setelah itu, kami mencuci perlengkapan dan meletakkannya ke tempat semula.