Calcifer

Laman

Kamis, 27 Desember 2012

Hikmah dibalik derita

Sial? Aku orang yang tidak percaya dengan kesialan atau keberuntungan. Jadi segala bentuk kesialan ku anggap sebagai ujian dari Allah SWT. Ya minggu-minggu ini sepertinya Allah sedang sangat mendekat denganku. Bagaimana tidak, dalam dua minggu begitu banyak ujian diberikan-Nya padaku. Mulai dari ditinggal orang yang selalu ada menemani malam mingguku, walau cuma lewat skype, dua buah handphone yang hilang entah dimana, serta dompet, yang isinya KTP, SIM, KTM dan ATM, yang membuatku menjadi orang yang tidak memiliki identitas sama sekali.

Semua berawal dari bersinggungan kegiatan organisasi saya, Astacala, survey lokasi di Cianjur dengan permintaan si Mawar, sebut saja begitu, untuk ditemani menghadiri suatu acara di Jakarta. Mana mungkin aku bisa membelah tubuhku menjadi dua pada tanggal 15 Desember 2012. Kondisi lebih memihak agar aku ikut survey ke Cianjur bersama Boleng, Hadi dan Untung, Lucky nama sebenarnya. Di sms ia menerima keputusanku itu. Setelah survey selesai, dua hari berikutnya, ku pulang ke Jakarta untuk memberikan kejutan kepadanya, sebagai ucapan maaf. Tapi ia justru aku yang terkejut dengan permintaannya untuk putus. Ya tak apalah. Sepertinya ia telah menemukan sosok lain yang setiap malam minggu dapat ditemuinya secara langsung, bukan via skype. Aku tak mau ambil pusing tentang ini.

Aku dan Boleng kembali ke Cimonyong survey berikutnya, Jumat 21 Desember 2012. Seusai survey dompet dan sebuah handphoneku terjatuh entah dimana. Agak cukup merepotkan mengingat esoknya libur panjang, memperingati natal. Kondisi semakin buruk karena 23 Desember 2012 aku harus berangkat ke Lampung untuk survey Perjalanan Wajib (PW) Astacala angkatanku, Lembah Hujan. Hanya bermodal surat jalan sebagai identitas, sebuah handphone yang masih tersisa dan pakaian untuk tiga hari aku, Ajie dan Dhiky pergi ke Lampung. Dan Allah memberikan lagi ujian dengan hilangnya handphone dan surat jalanku pada ketiga survey. Ya belum juga handphone yang satu terganti, handphone yang satu lagi hilang juga.

Memang terlihat begitu buruk, tapi aku percaya ada begitu banyak hikmah yang dapat diambil dari setiap kejadian. Allah sudah memberikan balasannya dengan berhasilnya kegiatan-kegiatan survey yang saya ikuti, dapat izin dari SD si Cimonyong dan dapat lokasi untuk PW angkatanku di lampung. Ditambah lagi dengan ATM baru, handphone baru, serta Sim Card baru, dengan nomor lama. Tinggal berharap semoga kegiatan Pengmasy dan PW yang akan dilaksanakan Februari dan Maret 2013 dapat terlaksana dengan sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar