Calcifer

Laman

Selasa, 29 November 2011

Bersama Kita Pasti Bisa

Memang sudah kodratnya manusia mempunyai pemikiran yang berbeda-beda. Dan sudah kodratnya pula manusia sebagai makhluk sosial. Lalu bagaimana caranya menyikapi kedua kodrat tersebut???

Berorganisasi, berjamaah, nge-geng atau apapun itu namanya adalah cara untuk menyatukan pemikiran-pemikiran yang berbeda-beda kearah tujuan bersama. "Dari kita, oleh kita, dan untuk kita". Inilah yang secara tidak langsung menjadi landasan kita berkumpul, saya sebut berkumpul untuk menggantikan berorganisasi, berjamaah, nge-geng atau apapun itu.

Setelah kita memutuskan untuk bergabung dalam suatu perkumpulan, secara tidak langsung kita siap untuk memberikan pemikiran-pemikiran dan usaha-usaha kita kepada perkumpulan tersebut. Lalu apakah pemikiran kita selalu sejalan dengan pemikiran anggota perkumpulan yang lain? Pasti tidak. Oleh karena perlu diadakan pertemuan-pertemuan yang diharapkan menghasil suatu keputusan yang diharapkan menjadi keputusan bersama.

Lalu apakah setiap keputusan bersama selalu sesuai dengan pemikiran pribadi kita? Tentu tidak kan. Lalu apa yang harus kita perbuat? Sikap terbaik seorang anggota perkumpulan adalah menerima semua hasil keputusan dan siap untuk menjalankan hasil keputusan tersebut.
"makan, ga makan, asal kumpul."
Kita pasti sering dengar lirik lagu tersebut. Kalau kita ibaratkan makan sebagai tujuan bersama yang bisa terwujud, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa yang terpenting adalah kita berkumpul. Bukan bisa atau tidak bisanya kita mewujudkan suatu tujuan bersama.

Pasti sudah ada beberapa pertimbangan mengapa suatu keputusan dijadikan keputusan bersama. Kalau tujuan bersama itu terwujud, maka tidak ada alasan salah satu anggota kelompok untuk berkata "ini kan karena gw!!!". Ini bukan ego pribadi, ini keputusan bersama. Dan di saat keputusan itu salah, ya tak ada alasan juga untuk berkata "Lu ngga dengerin kata-kata gw sih!!!". Emang klo kata-kata lu didengerin pasti bakal lebih baik kondisinya?
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (At Takwir:29) 
jadi jelas klo kita cuma bisa berusaha, tapi keputusan terakhir ada di Allah SWT, Tuhan semesta alam.

^__^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar