Calcifer

Laman

Kamis, 27 Desember 2012

Hikmah dibalik derita

Sial? Aku orang yang tidak percaya dengan kesialan atau keberuntungan. Jadi segala bentuk kesialan ku anggap sebagai ujian dari Allah SWT. Ya minggu-minggu ini sepertinya Allah sedang sangat mendekat denganku. Bagaimana tidak, dalam dua minggu begitu banyak ujian diberikan-Nya padaku. Mulai dari ditinggal orang yang selalu ada menemani malam mingguku, walau cuma lewat skype, dua buah handphone yang hilang entah dimana, serta dompet, yang isinya KTP, SIM, KTM dan ATM, yang membuatku menjadi orang yang tidak memiliki identitas sama sekali.

Semua berawal dari bersinggungan kegiatan organisasi saya, Astacala, survey lokasi di Cianjur dengan permintaan si Mawar, sebut saja begitu, untuk ditemani menghadiri suatu acara di Jakarta. Mana mungkin aku bisa membelah tubuhku menjadi dua pada tanggal 15 Desember 2012. Kondisi lebih memihak agar aku ikut survey ke Cianjur bersama Boleng, Hadi dan Untung, Lucky nama sebenarnya. Di sms ia menerima keputusanku itu. Setelah survey selesai, dua hari berikutnya, ku pulang ke Jakarta untuk memberikan kejutan kepadanya, sebagai ucapan maaf. Tapi ia justru aku yang terkejut dengan permintaannya untuk putus. Ya tak apalah. Sepertinya ia telah menemukan sosok lain yang setiap malam minggu dapat ditemuinya secara langsung, bukan via skype. Aku tak mau ambil pusing tentang ini.

Aku dan Boleng kembali ke Cimonyong survey berikutnya, Jumat 21 Desember 2012. Seusai survey dompet dan sebuah handphoneku terjatuh entah dimana. Agak cukup merepotkan mengingat esoknya libur panjang, memperingati natal. Kondisi semakin buruk karena 23 Desember 2012 aku harus berangkat ke Lampung untuk survey Perjalanan Wajib (PW) Astacala angkatanku, Lembah Hujan. Hanya bermodal surat jalan sebagai identitas, sebuah handphone yang masih tersisa dan pakaian untuk tiga hari aku, Ajie dan Dhiky pergi ke Lampung. Dan Allah memberikan lagi ujian dengan hilangnya handphone dan surat jalanku pada ketiga survey. Ya belum juga handphone yang satu terganti, handphone yang satu lagi hilang juga.

Memang terlihat begitu buruk, tapi aku percaya ada begitu banyak hikmah yang dapat diambil dari setiap kejadian. Allah sudah memberikan balasannya dengan berhasilnya kegiatan-kegiatan survey yang saya ikuti, dapat izin dari SD si Cimonyong dan dapat lokasi untuk PW angkatanku di lampung. Ditambah lagi dengan ATM baru, handphone baru, serta Sim Card baru, dengan nomor lama. Tinggal berharap semoga kegiatan Pengmasy dan PW yang akan dilaksanakan Februari dan Maret 2013 dapat terlaksana dengan sukses.

Sabtu, 22 Desember 2012

Cerita dari Cimonyong

Cimonyong, sekarang Karang Sari, adalah nama sebuah kedusunan, setingkat Rukun Warga (RW), di desa Wangunsari, Kec. Naringgul, Kab. Cianjur Selatan. Kedusunan ini berada sekitar 80 Km selatan Kab. Bandung Selatan. Setelah melewati Ciwidey, perjalanan diperindah oleh barisan bukit-bukit hijau dihiasi dengan banyak air terjun. Serta Laut biru terlihat samar-samar di kejauhan. Jalan beraspal terbentang hingga jalan raya Naringgul. Selebihnya jalan terjal berbatu yang hanya bisa dilewati oleh sepeda motor.

Ojek digunakan bagi warga yang tidak memiliki motor atau tidak berani mengendarai motor, mengingat medan yang terjal dan licin jika hujan. Ongkos ojek menuju jalan utama, jalan Raya Naringgul, sebesar Rp 25.000 per orang atau Rp 500 per kilogram barang. Kondisi inilah yang membuat Cimonyong terisolir dari informasi dan bantuan, khususnya dari pemerintah.

Hingga tahun 2011, Cimonyong masih belum dijamah oleh listrik PLN. Kincir-kincir air yang jadi andalan warga untuk menerang malam. Baru pada Januari 2012 Yayasan Pribumi Alam Lestari (YPAL) dibantu oleh PLN mengadakan sepuluh turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) bagi desa Wangunsari. Tiga turbin diantaranya berada di Cimonyong. Listrik 1000 watt mampu dihasilkan oleh satu turbin. Pengadaan dan perawatan turbin dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, maka listrik 1000 watt itu harus dibagi ke sedikitnya 20 rumah. Masing-masing turbin diurus oleh sekitar tujuh orang warga. Warga yang tidak ikut mengurus turbin dikenakan biaya sekitar Rp 10.000 tiap bulannya. Uang tersebut digunakan untuk biaya perawatan turbin, sisanya digunakan sebagai simpanan untuk pengadaan turbin lagi. Hanya sedikit yang dialokasikan untuk upah warga yang mengurus turbin.

Cimonyong berada di daerah Cagar Alam Gunung Simpang, sehingga PLTMH dipilih oleh Pak Ridwan, salah satu anggota YPAL, sebagai solusi penerangan bagi warga. Ini bertujuan agar warga turut serta dalam menjaga kelestarian hutan. Karena jika hutan tidak terpelihara dengan baik, maka sungai akan kering, sehingga turbin tidak akan mampu digerakkan. Selama ini masyarakat menggunakan air untuk kepentingan bertani. Jadi bukan hal yang mudah untuk meyakinkan masyarakat akan keberhasilan penggunaan PLTMH. Karena air yang selama ini digunakan untuk pertanian, sekarang harus dibagi untuk ke PLTMH juga.

Dalam pendidikan, Cimonyong masih jauh tertinggal dibandingkan kedusunan lain di kecamatan Naringgul. Hanya ada satu gedung sekolah di desa Wangunsari. Sekolah itu digunakan untuk Sekolah Dasar Negeri Sukamanah, Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Naringgul, dan Madrasah Diniyah. Tidak lebih dari dari sepuluh orang guru yang secara bergantian mengajar tiga tingkatan sekolah tersebut. Sedikit guru yang mampu bertahan hingga lebih dari satu tahun mengajar di sekolah tersebut. Hanya Bu Wiwin dan Pak Asep saja yang mampu bertahan hingga lebih dari lima tahun. Pak Asep adalah warga asli desa Wangunsari. Sedangkan Bu Wiwin adalah warga Garut yang ditempatkan oleh pemerintah di sekolah tersebut. Kemudahan hidup di desa tersebut dan kekhawatiran sulit beradaptasi dengan lingkungan baru dijadikan alasan Bu Wiwin untuk tetap bertahan.

Sarana yang minim tidak berarti siswa-siswa SD Sukamanah minim prestasi. Tiap tahunnya diadakan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) di Kecamatan Naringgul bagi pada siswa SD. Olahraga yang rutin diikuti oleh siswa-siswa SD Sukamanah adalah voli dan futsal. Sedangkan untuk kesenian, mereka rutin mengikuti lomba berpuisi dan berpidato dengan bahasa sunda. Tiap Tahunnya siswa SD Sukamanah berhasil membawa pulang piala dari lomba-lomba yang diikuti oleh siswa-siswa SD Sukamanah. Selain Porseni, ada juga kegiatan olimpiade matematika. Di olimpiade terakhir, salah seorang siswa SD Sukamanah berhasil mendapat peringkat dua.

Sarana kesehatan pun minim sekali di Cimonyong. Posyandu hanya terdapat di dekat kantor desa Wangunsari yang jaraknya sekitar 2 Km dari Cimonyong. Oleh karena itu, tiap bulannya ada bidan yang berkunjung ke dusun-dusun untuk memeriksa kesehatan warga. Salah satu rumah warga dijadikan sebagai balai pengobatan tiap bulannya.

Itulah sedikit cerita dari Cimonyong yang saya dapat dari tiga kali berkunjung ke sana. Warga Cimonyong adalah pahlawan-pahlawan terdepan dalam pelestarian Cagar Alam Gunung Simpang. Sedikit sekali daerah alam yang masih terlindungi di Jawa Barat. Semoga kesejahteraan warga Cimonyong dapat terus meningkat tanpa harus merusak Cagar Alam Gunung Simpang.

Kamis, 29 November 2012

Lenka

Sedikit ingin mengaplikasikan ilmu yang saya dapat di pelatihan mengurai kata mengikat makna. Pelatihan yang menekan kita untuk mengeluarkan apa saja pikiran kita terhadap objek yang kita amati dan menuliskannya dalam bentuk tulisan baik di kertas atau di media elektronik.

Pagi ini saya tertarik untuk mendengarkan sebuah lagu dari Lenka yang berjudul "Everything at Once". mungkin nama Lenka sudah tidak asing di telinga para penikmat musik. Ia terkenal lewat lagu "the show". selain itu, akhir-akhir ini ia muncul di iklan windows 8. video klipnya terlihat unik dengan background hitam putih serta gerak tari Lenka yang terlihat unik. ditambah lagi dengan irama lagu yang terdengar mengalun terbata-bata menambah kesan unik video klip tersebut.

Sempat mencoba untuk menebak-nebak berapa kira-kira umur Lenka. Awalnya saya mengira Lenka berumur sekitar 20-an. Karena memang terlihat seperti itu di video klipnya. Namun, saya terkejut, ketika mencari di google, ternyata ia kelahiran 1978, berarti sekarang sudah sekitar 34 tahun. Saya masih belum percaya karena melihat wajah dan gerak tarinya di video klip tersebut tidak terlihat ia seperti orang yang berumur lebih dari 30 tahun.

Mungkin itu yang bisa sedikit yang bisa saya ceritakan tentang lenka. :D

Senin, 11 Juni 2012

Kisah Perjalanan : Gunung Lima

Langit masih gelap saat saya, Ocul, Ulil dan Rija melaku. Karena hari itu, 17 Mei 2012, kami akan melakukan perjalanan Pendidikan Lanjut Gunung Hutan (Diklan GH). Lokasi yang akan kami tuju adalah Perkebunan Teh dekat Desa Riunggunung.

Selesai sarapan kami segera mengangkat carrier dan memulai perjalanan Diklan GH. Agar tiba ke lokasi lebih cepat dan tidak repot ganti-ganti angkot, kami menyewa angkot dari zipur sampai ke titik awal di area perkebunan teh. Setibanya di lokasi kami melakukan navigasi. Setelah setengah jam navigasi kami melanjutkan perjalanan.

Pukul 13.00 kami berhenti untuk makan siang. Selesai makan siang kami melanjutkan perjalanan. Pukul 16.00 kami tiba di puncak Gunung Lima yang merupakan titik camp pertama. Hujan membuat kami harus segera menyelesaikan camp dan membuat api. Malam ini kami membuat camp kelompok. Selesai makan malam dan eval kami tidur agar bisa melanjut perjalanan esok.

Esok paginya kami melanjutkan perjalanan setelah sarapan dan packing. Sampai ke titik makan siang perjalanan masih sesuai dengan ROP. Namun perjalanan setelah makan siang tidak semudah yang diperkirakan. Jika melihat peta, kami seharusnya hanya perlu melipir di satu puncakan. Tapi, terlalu asik melipir sehingga kami tidak sadar telah melipir di puncakan yang lain. Setelah satu jam berjalan barulah kami sadar bahwa kami telah salah jalan. Perlu waktu yang cukup lama untuk mengetahui dimana kami berada. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke jalur sebelumnya.

Waktu semakin sore kami harus mencari tempat camp kedua. Kondisi medan yang sempit dan penuh dengan semak membuat kami kesulitan mencari tempat camp. Sampai akhirnya kami mendapatkan tempat yang cocok untuk tempat camp di dekat kami makan siang tadi. Kami kesulitan membuat api karena sumber kayu yang sedikit dan hari yang semakin gelap. Malam ini kami membuat camp perorangan. Selesai makan dan eval kami langsung tidur tanpa ada api yang berhasil menyala.

Perjalanan hari ketiga lebih sulit dari pada hari-hari sebelumnya. Karena kami harus menebas jalur untuk bisa sampai ke camp ketiga. Namun hingga siang hari kami masih terlalu jauh untuk menuju titik camp ketiga. Kami berhenti untuk makan siang dan navigasi. Selesai makan siang pendamping kami, bang pari, mengarahkan kami agar lebih cepat menuju camp ketiga. Dengan demikian kami bisa sampai ke camp ketiga sekitar pukul 16.00. Kami harus membuat camp dengan seluruh kemampuan karena malam ini kami membuat bivak alam.

Setelah camp selesai dan makan malam kami melakukan eval. Di eval pendamping meminta kami tidur kalong selama dua jam. Kami segera menyiapkan perlengkapan untuk tidur kalong, seperti ponco, lilin dan webbing. Usai mendapat arahan dari pendamping, kami diarahkan menuju pohon yang akan digunakan untuk tidur kalong. Setelah dua jam tidur kalong kami kembali ke camp untuk tidur yang sebenarnya.

Pagi harinya setelah sarapan kami bersiap untuk melakukan kegiatan SAR. Materi SAR yang dilakukan yaitu Detection dan Confinement. Pada materi SAR diceritakan bahwa toshio menjadi korban dan kami hari harus mencari dan mengarahkan agar ia bisa tiba di titik SAR. Setelah SAR selama 4 jam kami kembali ke camp dan menyiapkan makan siang.

Setelah selesai makan kami packing untuk pulang ke sekre. Kami harus menuju ke desa Gombong agar dapat naik angkutan ke terminal Ciwidey. Dari Ciwidey kami naik angkutan sampai ke Kopo Sayati. Terakhir kami naek angkot sampai ke gerbang kampus di jalan Palasari. Setibanya di sekre kami melakukan eval dan pulang ke tempat masing-masing. Selama tiga hari setelah itu, kami mencuci perlengkapan dan meletakkannya ke tempat semula.

Sabtu, 26 Mei 2012

Desa Wangunsari

Di saat warga-warga desa dan kota lain harus menghemat penggunaan energi listrik karena keterbatasan pasokan dari Peusahaan Listrik Negara (PLN), tidak demikian dengan desa Wangunsari. Desa yang berada di antara bukit-bukit ini menggunakan turbin dan kincir air untuk mendapatkan energi listrik..


Sebuah turbin yang dapat menghasilkan listrik untuk belasan rumah. Serta kincir air yang dimiliki setiap rumah membuat desa tersebut mampu bertahan tanpa PLN. Karena desa ini sulit di capai jaringan listrik PLN.



Secara administratif desa Wangunsari masuk ke kecamatan Naringgul kebupaten Cianjur Selatan. Desa ini berjarak sekitar 5 Km dari jalan kabupaten. Tak lebih dari 100 Kepala Keluarga yang tinggal di desa ini. Sawah sengkedan yang hijau dan pohon-pohon aren yang tinggi banyak ditemui di desa ini. Karena mata pencaharian utama warga desa Wangunsari adalah bertani dan membuat gula aren.


Jalan utama desa Wangunsari hanya jalan setapak yang terjal. Sehingga alat transportasi utama desa Wangunsari adalah sepeda motor yang diatur agar mampu melewati jalan ters. Agar tidak licin saat hujan, maka warga setempat berinisiatif  untuk meratakan jalan tersebut dengan batu-batuan.

Namun, perhatian dari pemerintah administratif setempat yang kurang, membuat minim sarana pendidikan dan kesehatan di desa tersebut. Pusat kesehatan setempat berada di desa Naringgul yang berjarak sekitar 3 Km. Tapi ada dokter atau bidan yang datang ke desa tersebut satu kali seminggu.

Sekolah dasar terdekat adalah SDN Sukamanah yang berjarak sekitar 2 Km. Dengan jarak sekolah yang cukup jauh dan jalan yang terjal membuat beberapa siswa memutuskan untuk berhenti sekolah. Mungkin ini alasan tak banyak warga desa Wangunsari yang mampu berbahasa Indonesia dengan baik. Mereka lebih sering menggunakan bahasa Sunda. Hal ini yang membuat saya dan senior Astacala, Anatoli a.k.a. Boleng, sulit berkomunikasi dengan warga sekitar saat berkunjung ke desa tersebut pada 4-6 Mei 2012.


Jumat, 30 Maret 2012

maaf dari bumi...


tiap hari udaraku kau tebar polusi
tiap hari airku kau cemari
tiap hari tanahku kau gerusi
tiap hari hutanku kau gunduli


maaf ku tak bisa halau matahari lagi
maaf ku tak bisa halangi angin badai lagi
maaf ku tak bisa hentikan banjir longsor lagi
maaf ku tak bisa hindari es mencair lagi


aku tak biru seperti dulu
aku tak nyaman seperti dulu
aku tak indah seperti dulu
aku tak seperti bumi yang dulu

Kamis, 29 Maret 2012

Sejarah Pasar di Jakarta


Pada saat VOC berkuasa di Indonesia, ada 6 pemilik pasar di Jakarta (Batavia dulunya). Agar persaingannya sehat, diberlakukan aturan yang isinya pasar yang mereka miliki hanya boleh beroperasi dalam satu hari saja tiap minggunya. Makanya ada yang namanya Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Rebo dan Pasar Jumat. Pasar-pasar tersebut masih berdiri hingga saat ini. Hari Minggu saatnya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, untuk beroperasi. Pasar yang beroperasi hari Senin adalah Pasar Senen, ada di daerah Senen, Jakarta Pusat. Hari Rabu giliran Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang beroperasi. Walaupun tak sebesar yang lainnya, tapi Pasar Jumat, dekat Lebak Bulus, Jakarta Selatan, masih eksis sampai sekarang. Lalu bagaimana dengan Pasar Selasa, Pasar Kamis, dan Pasar Jumat?


Pasar yang beroperasi hari selasa berada di Utara Jakarta, tepatnya di Koja. Hari kamis giliran Pasar Mester, sesuai nama yang punya Meester Cornelis, yang beroperasi. Sekarang Pasar Mester berganti nama jadi Pasar Jatinegara. Pasar terakhir, pasar yang beroperasi hari sabtu adalah Pasar Tanah Abang.


Nah lengkap kan. Jadi dari hari senin sampai hari minggu. bukan cuma harinya yang berbeda, barang-barang yang dijual berbada pula. :-D

Jumat, 02 Maret 2012

gara-gara telat

Sore ini jam 16.30 ada kuliah. Nah lima belas menit sebelum jam kuliah dimulai, saya dan teman saya, gheza, baru akan melaksanakan sholat ashar. Tiba-tiba setan lewat dan berbisik "Maen PES yuk Laq!" kata gheza menantang. Merasa tertantang, saya bilang "Ayo ghez! 2011 apa 2012?". "2012" jawab gheza. "ya udah kita sholat dulu, maen satu game abis itu kuliah" untung malaikatnya masih lebih kuat. hahaha...

Selesai sholat dan doa, Langsung deh megang stik PES. :D. Sebagai juventini sejati, labay banget, pastilah gw pake juve. Dengan formasi standar dan ganti pemain yang metalnya turun pertandingan dimulai. Karena baru sekali coba PES 2012, masih agak ngga beres mainnya. Akhirnya arturo vidal membobol gawang arsenal, team yang di pake gheza. Beberapa menit kemudian giliran matri yang menoreh namanya di papan skor. akhir pertandingan juve 2-0 arsenal.

"Ayo sekali lagi!" ajak saya karena ketagihan, hahaha. pertandingan kedua pun berakhir dengan kemenangan juve, tim yang saya pake, 2-1 atas arsenal, tim yang dipake gheza. Selesai pertandingan seperti biasa salaman dulu, nunjukin sportivitas hehehe. "udah ah gw kuliah" saya berkata kepada gheza. "gw juga mau balik" jawab gheza. Jam menunjukan pukul 16.50. Segera saya menggunakan sepatu dan mengangkat tas untuk berangkat kuliah.

Sampai di depan kelas seperti biasa ngetok pintu, buka pintu dan segera memasukkan badan ke kelas. Tiba-tiba si dosen, pak Dar biasa ia disapa, menghentikan penjelasannya kepada mahasiswa-mahasiswanya, yang saat itu berjumlah lebih dari 60 orang, dan menatap kearah saya sambil tersenyum sinis. "coba tanya teman-teman kamu harus apa" kata pak Dar. Serempak mahasiswa satu ruangan menjawab "nyanyiii !". "oh, this is nightmare" kata saya dalam hati. "jangan nyanyi dong" jawab saya karena takut seisi ruangan terpukau dengan suara saya hahaha. Saya terdiam sejenak dan menatap balik pak Dar. Dengan nada tinggi pak Dar berkata "ayo ditanya mereka mau apa?". "duduk di depan" sahut beberapa mahasiswa. "Ya sudah sekarang kamu duduk di depan" pak Dar memperjelas. Akhirnya saya duduk di depan kelas dan pak Dar melanjutkan penjelasannya yang sempat tertunda akibat saya masuk ke kelas.

Karena malu duduk di depan, saya hanya bisa menatap slide demi slide yang dijelaskan pak Dar. Tiba-tiba pak Dar berhenti menjelaskan dan berkata "sepertinya kamu memperhatikan dengan serius". Saya cuma diam bingung mau jawab apa. "ya sudah sekarang kamu jelaskan ke teman-temanmu slide yang ini". "Oke pak, tapi saya baca dulu ya slidenya". Pak Dar terdiam. "Biar saya ngejelasinnya bener pak" coba memperjelas tujuan saya membaca terlebih dahulu slidenya. "Ya terserah kamu ! ! !".

Akhirnya saya menjelaskan apa yang ada di slide. Si bapak sepertinya terkesan dengan cara saya menjelaskan, hehehe ge-er dikit. "Bagus, lanjutkan ngejelasinnya." kata pak Dar. "Maksudnya pak?" jawab saya kebingungan. "Kamu ngejelasinnya bagus, kamu jadi asisten saya saja ngejelasin slide terus saya pulang" kata pak Dar sambil tersenyum dan mengusap punggung saya. "Ngga lah pak, saya masih perlu belajar" jawab saya merendah, hahaha. "Klo mau jadi asisten saya jangan telat ya" lanjut pak Dar. Saya cuma bisa menganggukkan kepala.

Saya kira udah sampe di situ aja pak Dar nyindir ketelatan saya. Tapi selama kuliah si pak Dar masih aja nyindir. Dan mahasiswa yang lain dengan puasnya tertawa setiap kali pak Dar nyindir saya.

Semoga ngga telat lagi. :))

Selasa, 28 Februari 2012

Ebith Beat A- Cinta Hakiki

Pagi-pagi sambil siap-siap berangkat kuliah, dari laptop temen sekontrakan terdengar lagu yang dulu sering banget gw dengerin. Ni lagu ngingetin kita terhadap yang sesungguhnya.

Ebith Beat A- Cinta Hakiki

Senin, 27 Februari 2012

Bondan & Fade2Black - Not With Me


Sebagai seorang Rezpector, gw mau berbagi salah satu lagunya idola gw Bondan & Fade2Black, Not with me judulnya. Langsung aja ni lagunya


Bondan Prakoso ft Fade2Black - Not With Me


I'm walking up from my summers dreams again
try to thinking if you're alright
then I'm shattered by the shadows of your eyes
knowing you're still here by my side
*reff:
I can see you if you're not with me
I can say to my self if you're OKAY
I can feel you if you're not with me
I can reach you my self, yuo show me the way

life was never be so easy as it seems
'till you come and bring your love inside
no matter space and distance make it look so far
still I know you're still here by my side
back to *reff

Bondan:
yea..you've made me so alive ,you give the best for me..love and fantasy
yeah..and i never feel so lonely, coz you're always here with me..yeah..always here with me
back to *reff
I'm walking up from my summers dreams again
try to thinking if you're alright
then I'm shattered by the shadows of your eyes
knowing you're still here by my side

Minggu, 26 Februari 2012

Motivasi ngertain TA hari ini

Tadi pas dipenghujung kuliah Instrumentasi biomedis, si dosen pak ARL memutar ni video.

Pak Dosen berkata "ya, jadi kita ngga boleh nyerah. semuanya pasti ada akhirnya.". Mahasiswa terdiam. Lalu Pak Dosen berkata lagi "kayak ngerjain TA. sesusah apapun, pasti harus selesai.". Merasa disindir, beberapa mahasiswa berteriak "ohw...". Pak Dosen melanjutkan ceramahnya "saya dulu ngerjain TA dua tahun. TA itu pasti selesai walaupun nantinya pas sidang dikatain bodoh, belum siap atau apapun itu, ngga bakal bikin kita mati. Jadi kerjain aja TA sebaik mungkin. Kalau dibilang bodoh, jawab saja 'karena masih bodoh, jadi saya minta diuji dan diberi masukan'. Kalau itu dosen masih ngeselin juga, bilang aja gini 'kalau bapak yang ngerjain, selesai ga? perlu waktu berapa lama?'. Gitu aja, ya paling nanti disuruh sidang ulang.". si dosen menyelesai ceramahnya sambil cengar-cengir sendiri.

Ada benernya juga itu bapak. Klo kita malas-malasan ngerjain TA, ngga bakal selesai itu TA. Mending dikerjain, apapun hasilnya, yang penting TA itu selesai.

Ayo-ayo... semangat ngerjain TAnya...

Kenalan sama ikan di kolam belakang sekre

Sore-sore hari sabtu lagi asik ngerjain tugas tiba-tiba muncul chat di facebook. Agak aneh karena itu chat dari bang boleng. Dan yang lebih aneh kata awalnya itu lho "hallloooo". Agak curiga anak sekre iseng liat FBnya bang boleng nganggur. Tapi biar sopan gw bales aja "halo juga bang". Agak lama dibales lagi "lagi dimanah?" dan gini nih lanjutannya:



    • Lg d kosan bang


    • oh..
    • merapatlah ke labuhan nak..

    • oke bang...
    • ntar ksana deh
    • ni Lg ngeLarin tugas. biar bsk ngga ada kpikiran tugas pas materki PPGD

    • ok

  • Niatnya abis magrib mau maen ke sekre. Ternyata ujan. Hampir aja mengurungkan niat buat ke sekre, tiba-tiba ada sms
    "Ada acara rame2 di sekre. . .
    Ayo pada kumpul di sekre"
    Ya udah deh akhirnya langsung manasin si putih (dari pagi belum keluar jadi dipanasin dulu). Pas mau keluar adzan isya, ya udah mampir dulu d masjid An-Nur.
    Selesai sholat langsung deh ke sekre sambil ujan-ujanan. Nyampe di sekre kok pintu belakang dikunci. Pas ngintip ke dalem kok sepi (ada ocha lagi tiduran sambil nonton TV sama bang Pari lagi d depan komputer). Ah mungkin acaranya di depan (positif thinking). Langsung deh muter ke depan. Ternyata sama aja. Cuma ada beberapa orang aja.

    Langsung masuk dan langsung tiduran di kasur yang ada di ruang tengah. Gw tanya ke yang ada di sekre "Mana katanya ada acara rame2?". Akhirnya si Dicki langsung ngambil bola dan ngajak maen futsal di lapangan SC (ada Maringga sama temen homonya Gianto di luar). Karena cuma dikit males juga, mending gw nonton TV (lagi nayangin film "Up"). Ngga lama si Dicky masuk lagi.

    gw: "knapa dik?"
    dicky: "Lapangannya di pake badminton."
    bang pari: "ya iyalah kan ini jadwal latihannya badminton"

    Tiba-tiba Maringga narik tangan gw dan temen homonya, Gianto, narik kaki gw. "Apa-apaan nih?" tanya gw. "Ayo kita ceburin ke kolam" kata Maringga ngajak Dicky. Karena gw berontak, akhinya dilepas sama mereka. Ngga lama bang Boleng dateng sambil senyam-senyum ga jelas.

    Tadi Maringga sama Gianto, sekarang giliran diki yang narik-narik gw. "Apaan sih nih? gw ngga ikut-ikutan ah" kata gw. "semua juga udah bang" kata Dicky. dan bang boleng juga ikut-ikutan. Waduh sekarang kodisinya 4 lawan 1 dan mereka makin nafsu aja ngelempar gw ke kolam. Barang-barang gw dikeluarin semua, celana sama jaket gw di lucuti.

    Agak flash back dulu. Gw punya pengalaman buruk sama yang namanya diceburin. Jadi pas diceburin, posisinya kan terlentang dan kolamnya agak dalem. Pas di dalem kolam terasa banget klo banyak banget aer yang masuk dari idung, mulut sama kuping ke paru-paru. Pas berdiri gw langsung batuk-batuk, sesak nafas dan hampir pingsan. Sebagai orang yang pernah kena penyakit di paru-paru, klo kata dokter paru-paru gw ngga boleh sampe masuk aer.

    Nah karena inget sama pengalaman itu, akhinya gw nawar biar gw nyebur sendiri. Untungnya mereka ngebolehin.

    Dan begini nih jadinya

    kenalan deh sama penghuni kolam belakang sekre Astacala.

    Dan setelah gw ada beberapa lagi korban. Karena gw baik, gw jadi bagian ngamanin barang aja. hahaha...

    Ni korban-korban selanjutnya

    Evan 
     

    Ocha

    bang Pari

    Tegar


    dan setelah mengarahkan semua personil yang ada di sekre dan memakan waktu cukup lama akhinya Maringga masuk juga ke kolam. hahaha...


    Sebenernya bang boleng sama tumingkel juga masuk ke kolam. Tapi ngga ada fotonya.

    Nah itu tuh. Akhirnya kita kenalan deh sama penghuni kolam belakang sekre. :D

    before pendas Lembah Hujan part 1

    Semua berawal pada suatu malam, kira2 jam 21.30. Saya yang sedang asik menjelajah dunia maya di sekre BEM dikejutkan oleh ajakan teman, catur namanya, yang mengajak saya untuk masuk menjadi anggota pencinta alam, ASTACALA. Memang udah cukup lama saya ingin bergabung dengan kelompok ini, tapi apa iya orang yang selama 5 tahun lebih bergantung dengan obat2an hanya sekedar untuk bertahan hidup bisa bergabung dengan kelompok yang dikenal dengan "semangat bertahan hidup dengan kondisi apapun".

    Walaupun agak kaget saya memberanikan diri untuk ikut mendaftar menjadi calon anggota ASTACALA. Saya mencari formulir dan melengkapi persyaratan2 yang ternyata harus sudah dikumpulkan malam itu juga. Dengan bermodal formulir dan persyaratan yang masih belum lengkap, saya menuju sekre ASTACALA dan melakukan lobi-lobi agar syarat2 yang kurang bisa saya lengkapi esok hari. Akhirnya pengurus, yang mengurusi rekruitasi anggota baru ASTACALA, mengizinkan saya untuk mengumpulkan formulir beserta syarat2 yang sudah ada dan memberi batas waktu untuk saya melengkapi persyarat2an yang masih belum lengkap.

    Tes wawancara pun dilakukan malam itu juga. Karena sudah terbiasa tes wawancara (PD betul gw. hahaha), jadi saya menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan santai dan berusaha agar memunculkan kesan baik. hehehe...
    Setelah melewati tes wawancara, selanjutnya saya harus melewati serangkaian latihan fisik yang lumayan menyita waktu dan tenaga. Bayangkan selama sekitar 3 bulan para calon anggota baru harus berlari sore tiap 3 kali seminggu dengan jarak tempuh yang lumayan, mulai dari 2 putaran hingga 10 putaran mengelilingi kampus. Satu putaran mengelilingi kampus itu kira2 tiga kali mengelilingi lapangan sepak bola. Ditambah lagi dengan 2o kali push-up, sit-up, dan dan back-up di tiap 2 putarannya.

    10 dan 11 Desember 2011 dilaksanakan Praktek Lapangan Kecil. Ini adalah pembekalan dan uji coba bagi para calon anggota ASTACALA untuk merasakan bagaimana kondisi tersulit saat berada di alam. Tapi, gmana bisa mempersiapkan dengan baik, pagi tanggal 9 Desember 2011 saya harus berada di Jakarta untuk mengurus pembuatan E-KTP. Beruntung saya satu kelompok dengan orang2 yang baik, dyah, acad, dan sufyan. Jadi semua keperluan kelompok dan keperluan pribadi, kecuali pakaian pribadi dan carrier. Kalau bukan karena mereka, mungkin perjalanan saya untuk menjadi anggota ASTACALA sudah terhenti.